Apakah yang kamu rasakan bila lingkungan menjadi rusak? kita tentu sudah mengetahui jawabannya. Allah telah menciptakan alam agar dikelola oleh manusia untuk kesejahteraan umat manusia itu sendiri. Oleh karena itu, kita harus menjadikannya sebagai sahabat dan mengolahnya demi kepentingan bersama. Alam akan menjadi sahabat dan memberikan yang terbaik apabila kita pun memperlakukannya edngan baik. Setujukah kamu ?
A. Surat Ar Rum ayat 41-42 tentang Larangan Membuat Kerusakan di Muka Bumi
1. Bacaan dan terjemahan  lihat Al-Qur’an on line di geoogle
Artinya : “Telah  tampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan perbuatan manusia,  supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan  mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah :  Adakanlah perjalanandimuka bumi dan perlihatkanlah bagaimana kesudahan  orang-orang yang dulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang  yang mempersekutukan (Allah).” (QS Ar Rum : 41-42)
2. Isi kandungan
Selain  untuk beribadah kepada Allah, manusia juga diciptakanlah sebagai  khalifah dimuka bumi. Sebagai khalifah, manusia memiliki tugas untuk  memanfaatkan, mengelola dan memelihara alam semesta. Allah telah  menciptakan alam semesta untuk kepentingan dan kesejahteraan semua  makhluk Nya, khususnya manusia.
Keserakahan  dan perlakuan buruk sebagian mannusia terhadap alam dapat  menyengsarakan manusia itu sendiri. Tanah longsor, banjir, kekeringan,  tata ruang daerah yang tidak karuan dan udara serta air yang tercemar  adalah buah kelakuan manusia yang justru merugikan manusia dan makhluk  hidup lainnya.
Islam  mengajarkan agar umat manusia senantiasa menjaga lingkungan. Hal ini  seringkali tercermin dalam beberpa pelaksanaan ibadah, seperti ketika  menunaikan ibadah haji. Dalam haji, umat Islam dilarang menebang  pohon-pohon dan membunuh binatang. Apabila larangan itu dilanggar maka  ia berdosa dan diharuskan membayar denda (dam). Lebih dari itu Allah SWT  melarang manusia berbuat kerusakan di muka bumi
Tentang  memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, banyak upaya yang bisa  dilakukan, seperti yang terdapat pada amanat GBHN, rehabilitasi SDA  berupa hutan, tanah dan air yang rusak perlu ditingkatkan lagi. Dalam  lingkungan ini program penyelamatan hutan, tanah dan air perlu  dilanjutkan dan disempurnakan. Pendayagunaan daerah pantai, wilayah laut  dan kawasan udara perlu dilanjutkan dan makin ditingkatkan tanpa  merusak mutu dan kelestarian lingkungan hidup.
B. Surah Al A’raf Ayat 56-58 tentang Peduli Lingkungan
1. Bacaan dan terjemahannya. lihat Al-Qur’an on line di geoogle
Artinya : “Dan  janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah)  memperbaikinya dan berdoalah kepadanya dengan rasa takut (tidak akan  diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat  dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Dan dialah yang meniupkan  angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahma Nya  (hujan) hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, kami halau  ke suatu daerah yang tandus, lalu kami turunkan hujan di daerah itu.  Maka kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan.  Seperti itulah kami membangkitkan orang-orang yang telah mati,  mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.  Dan tanah yang  baik, tanam-tanamannya tumbuh dengan seizin Allah, dan tanah yang tidak  subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah kami  mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami)bagi orang-orang yang bersyukur.” (QS Al A’raf : 56-58)
2. Isi Kandungan 
Bumi  sebagai tempat tinggal dan tempat hidup manusia dan makhluk Allah  lainnya sudah dijadikan Allah dengan penuh rahmat Nya. Gunung-gunung,  lembah-lembah, sungai-sungai, lautan, daratan dan lain-lain semua itu  diciptakan Allah untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya  oleh manusia, bukan sebaliknya dirusak dan dibinasakan
Hanya  saja ada sebagian kaum yang berbuat kerusakan di muka bumi. Mereka  tidak hanya merusak sesuatu yang berupa materi atau benda saja,  melainkan juga berupa sikap, perbuatan tercela atau maksiat serta  perbuatan jahiliyah lainnya. Akan tetapi, untuk menutupi keburukan  tersebut sering kali merka menganggap diri mereka sebagai kaum yang  melakukan perbaikan di muka bumi, padahal justru merekalah yang berbuat  kerusakan di muka bumi
Allah  SWT melarang umat manusia berbuat kerusakan dimuka bumi karena Dia  telah menjadikan manusia sebagai khalifahnya. Larangan berbuat kerusakan  ini mencakup semua bidang, termasuk dalam hal muamalah, seperti  mengganggu penghidupan dan sumber-sumber penghidupan orang lain (lihat  QS Al Qasas : 4).
Allah  menegasakan bahwa salah satu karunia besar yang dilimpahkan kepada  hambanya ialah Dia menggerakkan angin sebagai tanda kedatangan rahmat  Nya. Angin yang membawa awan tebal, di halau ke negeri yang kering dan  telah rusak tanamannya karena tidak ada air, sumur yang menjadi kering  karena tidak ada hujan, dan kepada penduduk yang menderita lapar dan  haus. Lalu dia menurunkan hujan yang lebat di negeri itu sehingga negeri  yang hampir mati tersebut menajdi subur kembali dan penuh berisi air.  Dengan demikian, dia telah menghidupkan penduduk tersebut dengan penuh  kecukupan dan hasil tanaman-tanaman yang berlimpah ruah.
C. Surat Sad Ayat 27-28 tentang Perbedaan Amalan Orang Beriman dengan Orang Kafir
1. Bacaan dan terjemahannya lihat Al-Qur’an on line di geoogle
Artinya : “Dan  kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara  keduanya tanpa hikmah. Yang demikian adalah anggapan orang-orang kafir,  maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.” (QS Sad : 27 )
2 Isi kandungan 
Allah SWT  menjelaskan bahwa dia menjadilakn langit, bumi dan makhluk apa saja yang  berada diantaranya tidak sia-sia. Langit dengan segala bintang yang  menghiasi, matahari yang memancarkan sinarnya di waktu siang, dan bulan  yang menampakkan bentuknya yang berubah-ubah dari malam kemalam serta  bumi temapt tinggal manusia, baik yang tampak dipermukaannya maupun yang  tersimpan didalamnya, sangat besar artinya bgi kehidupan manusia.  Kesemuanya itu diciptakan Allah atas kekuasaan dan kehendaknya sebagai  rahmat yang tak ternilai harganya.
Allah memberikan  pertanyaan pada manusia. Apakha sama orang yang beriman dan beramal  saleh dengan orang yang berbuat kerusakan di muka bumi dan juga apakah  sama antara orang yang bertakwa dengan orang yang berbuat maksiat? Allah  SWT menjelaskan bahwa diantara kebijakan Allah ialah tidak akan  menganggap sama para hambanya yang melakukan kebaikan dengan orang-orang  yang terjerumus di lembah kenistaan. Allah SWT menjelaskan bahwa tidak  patutlah bagi zat Nya dengan segala keagungan Nya, menganggap sama  antara hamba-hambanya yang beriman dan melakukan kebaikan dengan  orang-orang yang mengingkari keesaannya lagi memperturutkan hawa nafsu.
Mereka ini tidak  mau mengikuti keesaan Allah, kebenaran wahyu, terjadinya hari  kebangkitan dan hari pembalasan. Oleh karena itu, mereka jauh dari  rahmat Allah sebagai akibat dari melanggar larangan-larangannya. Mereka  tidak meyakini bahwa mereka akan dibangkitkan kembali dari dalam  kuburnya dan akan dihimpun dipadang mahsyar untuk mempertanggung  jawabkan perbuatannya sehingga mereka berani zalim terhadap  lingkungannya.
Allah menciptakan  langit dan bumi dengan sebenar-benarnya hanya untuk kepentingan  manusia. Manusia diciptakan Nya untuk menjadi khalifah di muka bumi ini  sehingga wajibuntuk menjaga apa yang telah dikaruniakan Allah SWT.
D. Surat Yunus Ayat 101 tentang Perlunya Memperhatikan Kejadian Alam
1. Bacaan Surah Yunus ayat 101 lihat Al-Qur’an on line di geoogle
Artinya : “Katakanlah  : Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat  tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi  orang-orang yang tidak beriman.” (QS Yunus :101)
2. Isi Kandungan 
Dalam ayat ini  Allah menjelaskan perintah Nya kepada rasul Nya agar dia menyuruh  kaumnya untuk memperhatikan dengan mata kepala mereka dan edngan akal  budi mereka segala yang ada di langit dan di bumi. Mereka diperintahkan  agar merenungkan keajaiban langit yang penuh dengan bintang-bintang,  matahari dan bulan, keindahan pergantian malam dan siang, air hujan yang  turun ke bumi, menghidupkan bumi yang mati, menumbuhkan tanam-tanaman,  dan pohon-pohonan dengan buah-buahan yang beraneka warna dan rasa.  Hewan-hewan dengan bentuk dan warna yang bermacam-macam hidup diatas  bumi, memberi manfaat yang tidak sedikit kepada manusia. Demikian pula  keadaan bumi itu sendiri yang terdiri dari gurun pasir, lembah yang  terjal, dataran yang luas, samudera yang penuh dengan berbagai ikan yang  semuanya itu terdapat tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah SWT bagi  orang-orang yang berfikir dan yakin kepada penciptanya.
Akan tetapi  mereka yang tidak percaya adanya pencipta alam ini, membuat semua  tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah di alam ini tidak akan  bermanfaat baginya.
E. Surah Al Baqarah Ayat 164 tentang renungan terhadap Penciptaan Langit dan Bumi
1. Bacaan Surah Al Baqarah ayat 164 lihat Al-Qur’an on line di geoogle
Artinya :  “  Sesungguhya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya siang  dan malam, bahtera yang berlayar dilaut membawa apa yang berguna bagi  manusia, dan apa yang Allah turunkan dari berupa air , lalu dengan air  itu dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)nya dan Dia sebarkan di bumi  itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan  antara langit dan bumi sungguh (terdapat) tana-tanad (keesaan dan  kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS Al Baqarah : 164)
2. Isi Kandungan
Dialah yang  menciptakan langit dan bumi beserta isinya untuk keperluan manusia.  Sudah seharusnyalah manusia memperhatikan dan merenungkan rahmat Allah  yang maha suci itu. Karena dengan begitu, akan bertambah yakinlah ia  pada kekuasaan dan keesaan Nya, akan bertmabha luas pulalah ilmu  pengetahuannya mengenai alam ciptaan Nya dan dapat pula dimanfaatkannya  ilmu pengetahuan itu sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah yang maha  mengetahui. Hendaklah selalu diperhatikan dan diselidiki apa yang  tersebut dalam ayat ini, yaitu :
- Bumi yang dihuni manusia dan apa yang tersimpan didalamnya tidak akan pernah habis baik didarat maupun dilaut
- Langit dengan planet dan bintang-bintangnya semua berjalan dan bergerak menurut tata tertib dan aturan Ilahi. Tidak ada yang menyimpang dari aturan-aturan itu
- Pertukaran malam dan siang dan perbedaan panjanng dan pendeknya pada beberapa negeri karena perbedaan letaknya, kesemuanya itu membawa faedah dan manfaat yang amat besar bagi manusia
- Bahtera berlayar dilautan untuk membawa manusia dari satu negeri ke negeri yang lain dan untuk membawa barang-barang perniagaan untuk memajukan perekonomian
- Allah SWT menurunkan hujan dari langit sehingga dengan air hujan itu bumi yang telah mati atau lekang dapat menjadi hidup dan subur, dan segala macam hewan dapat pula melangsungkan hidupnya
- Pengendalian dan pengisaran angindari suatu tempat ke tempat yang lainadalah tanda dan bukti bagi kekuasaan Allah dan kebesaran rahmatnya bagi manusia
- Demikian pula, harus dipikirkan dan diperhatikan kebesaran nikmat Allah kepada manusia dengan bertumpuk-tumpuknya awan antara langit dan bumi. Ringkasnya, semua rahmat yang diciptakan Allah termasuk apa yang tersebut dalam ayat 164 ini patut dipikirkan dan direnungkan bahkan dibahas dan diteliti untuk meresapkan keimanan yang mendalam dalam kalbu, dan untuk memajukan ilmu pengetahuanyang juga membawa kepada pengakuan akan keesaan dan kebesaran Allah. from http://hbis.wordpress.com
 











